·
Pencemaran lingkungan di laut
Hutan bakau dan
padang lamun dan terumbu karang berperan penting
dalam melindungi pantai dari ancaman abrasi dan erosi
serta tempat pemijahan bagi
hewan-hewan penghuni laut lainnya. Terumbu karang
merupakan rumah bagi banyak
mahkluk hidup laut. Diperkirakan lebih dari 3.000
spesies dapt dijumpai pada terumbu
karang yang hidup di Asia Tenggara. Terumbu karang
lebih banyak mengandung hewan
vertebrata. Beberapa jenis ikan seperti ikan kepe-kepe
dan betol menghabiskan seluruh
waktunya di terumbu karang, sedangkan ikan lain
seperti ikan hiu atau ikan kuwe lebih
banyak menggunakan waktunya di terumbu karang untuk
mencari makan. Udang lobster,
ikan scorpion dan beberapa jenis ikan karang lainnya
diterumbu karang bagi mereka
adalah sebagai tempat bersarang dan memijah. Terumbu
karang yang beraneka ragam
bentuknya tersebut memberikan tempat persembunyian
yang baik bagi iakn. Di situ hidup
banyak jenis ikan yang warnanya indah. Indonesia
memiliki lebih dari 253 jenis ikan hias
laut. Bagi masyarakat pesisir terumbu karang
memberiakn manfaat yang besar , selain
mencegah bahay abrasi mereka juga memerlukan ikan,
kima kepiting dan udang barong
yang hidup di dalam terumbu karang sebagai sumber
makan dan mata pencaharian
mereka.
Fungsi Dan Manfaat Terumbu Karang
Setelah mengenali, maka cintai dan peliharalah terumbu
karang, karena terumbu karang
mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat
penting bagi kehidupan manusia baik
segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan
pariwisata dan manfaat serta terumbu
karang adalah:
1. Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat
lama untuk tumbuh dan
berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat
ini.
2. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan
ribuan jenis ikan, hewan dan
tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
3. Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia,
dengan luas sekitar 600.000 Km
persegi.
4. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi
ekonomi yang sangat tinggi.
5. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan
dan penelitian.
6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah
spesies yang terancam punah serti
kima raksasa dan penyu laut.
7. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai
pelindung pantai dari erosi dan
abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan
gelombang dan arus sehingga
mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya
ekosistim pantai lain seperti padang
lamun dan magrove
8. Terumbu karang
merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang
bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya
hidup di terumbu karang, berbagai
jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu
karang yang sehat menghasilkan 3 -
10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
9. Keindahan terumbu karang sangat potensial untk
wisata bahari. Masyarakat disekitar
terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan
mendirikan pusat-pusat penyelaman,
restoran, penginapan sehingga pendapatn mereka
bertambah
10. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber
lapangan kerja bagi rakyat
Indonesia
Melanggar Hukum
Pengrusakan terumbu karang tersebut khususnya yang
disebabkan oleh aktivitas manusia,
merupakan tindakan inkonstitusional alias melanggar
hukum. Dalam UU 1945 pasal 33
ayat 3 dinayatakan, “Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 3 ini merupakan landasarn yuridis dan
sekaligus merupakan arah bagi
pengaturan terhadap hal yang berkaitan dengan
sumberdaya terumbu karang. Selain itu
salah satu tujuan dari Strategi Konservasi Dunia 1980
adalah menetapkan terumbu
karang sebagai sistem ekologi dan penyangga kehidupan
yang penting untuk
kelangsungan hidup manusia dan pembangunan
berkelanjutan. Karena itu, terumbu
karang di sebagai salah satu sumberdaya alam yang ada
di Indonesia, pengelolaannya
harus di dasarkan pada peraturan - peraturan,di
antaranya:
1. UU RI No. 4/1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup.
2. UU RI No. 9/1985. Tentang perikanan.
3. UU RI No. 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistem.
4. UU RI No. 9/1990 Tentang Kepariwisataan.
5. Peraturan pemerintah No. 29/1986 tentang analisa
dampak lingkungan.
6. Keputusan menteri kehutanan No. 687/Kpts.II/1989
tanggal 15 Nopember 1989
tentang pengusaha hutan wisata, Taman Nasional, Taman
Hutan Raya dan Taman Hutan
Laut.
7. Surat edaran Menteri PPLH No. 408/MNPPLH/4/1979,
tentang larangan pengambilan
batu karang yang dapat merusak lingkungan ekosistem
laut, situjukan kepada Gubenur
Kapala Daerah, Tingkat I di seluruh Indonesia.
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan No.
IK.220/D4.T44/91, tentang
penangkapan ikan
dengan bahan/alat terlarang - ditujukan kepada Kepala Dinas
Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I di seluruh
Indonesia
Source :
Universitas Gajah
Mada
· Penyebab, Sebab dan Akibat
Pencemaran Lingkungan Pada Air dan Tanah - Kesehatan Lingkungan - Ilmu Sains
Biologi
Penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran
air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali,
danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah
pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki
kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses
pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan
dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran
yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan
kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan
pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan
sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi
pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran
Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab
pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia
pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan
membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya
berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya
dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai
makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan
demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT
termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk
ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat
polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang
lebih menakutkan.
Akibat adanya
biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan
oleh penggunaan DDT.
a. merusak jaringan tubuh makhluk hidup
b. menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
c. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga
telurnya tidak dapat menetas.
d. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
Pencemaran lingkungan berakibat terhadap kesehatan manusia,tata kehidupan,
pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Gejala
pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada
tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi
seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang
terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.
Gejala
pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat sumber
pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat
pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan
pencemaran yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit
demi sedikit berakumulasi.
Dampak
pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani waktu yang
relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang
ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat.
Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan
tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula berkembang secara wajar
beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena mati atau mencari tempat lain.
Kondisi
kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan; misalnya, timbul penyakit baru
yang sebelumnya tidak ada.Kondisi air, mikroorganisme, unsur hara dan nilai
estetika mengalami perubahan yang cukup menyedihkan.
Bahan
pencemar yang terdapat dalam limbah industri ternyata telah memberikan dampak
serius mengancam satu atau lebih unsur lingkungan: Jangkauan pencemar dalam
jangka pendek maupun panjang tergantung pada sifat limbah,jenis, volume limbah,
frekuensinya dan lamanya limbah berperan.
· Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh
Limbah Pemukiman
Penyebab dan dampak pencemaran
air oleh limbah pemukiman sepertinya
menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan
dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab
pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada
akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi
manusia itu pula.
Penggunaandeterjen yang berlebihan merangsang tumbuhnya eceng
gondok (gambar wikipedia)
Sebagaimana pernah saya
tulis dalam artikelPencemaran Air
di Indonesia, pencemaran
air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan
menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai
peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas
manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah
tangga.
Limbah pemukiman mengandung
limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri
seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik
seperti kertas, plastik, gelas atau
kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak
dapat diuraikan oleh bakteri (non
biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman
yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah
tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan
akibat atau dampak diantaranya:
§ Berkurangnya
jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan
oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
§ Sampah
anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen.
§ Deterjen
sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme
air.
§ Penggunaan
deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai
atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
§ Pertumbuhan
ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau
atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
§ Tumbuhan
air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan
tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
§ Material
pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau
penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri,
dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk
berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 3R(Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di
sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh
semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah
rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai
awalan; memulai dari diri sendiri!
·
Penyebab, Sebab dan Akibat Pencemaran
Lingkungan Pada Air dan Tanah - Kesehatan Lingkungan - Ilmu Sains Biologi
Mon, 12/06/2006 - 2:27pm — godam64
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah
pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air
tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang
terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan
kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami
dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di
alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari
pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula.
Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi.
Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah
lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari
kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di
Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang
paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT
digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang
lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun
juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang
sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke
hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang
ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan
larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin
hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification /
pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. merusak jaringan tubuh makhluk hidup
b. menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
c. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga
telurnya tidak dapat menetas.
d. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat
atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan
efek merusak.
Suatu
zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat
polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2.
merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya,
macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a.
Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
pencemaran udara, air, dan tanah.
1.
Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b.
Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.
c.
Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d.
Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber
polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir.
Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh
di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan,
tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup,
dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat
kelainan gen, dan bahkan kematian.
Pencemaran
udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan
per m3 udara.
2.
Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a.
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.
b.
Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c.
Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.
Salah
satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan
kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati
atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan
koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat
penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat
mengganggu ekosistem laut.
Bila
terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh
organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa
yang lebih besar.
3.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
4.
Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang,
deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1.
Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
c.
Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut
:
1.
Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
2. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian
akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah
terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator
terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan
untuk mengukur banyaknya pencemar organik.
Menurut
menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh
kurang dari 3 ppm.
c.
Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan
radioaktivitas.
Parameter
biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli,
virus, bentos, dan plankton.