Halaman

Sabtu, 19 Mei 2012

Jangan memandang lemah orang lain


     Sore hari, biasanya aku belajar bersama teman – temanku di masjid. Dan hari ini guruku adalah a hamid. Devi meminta agar a hamid untuk cerdas cermat. Lalu a hamid pun menyetujui itu. “baik kelompok A adalah nur dan shanti , kelompok B adalah Aisyah dan fitriyani , dan kelompok C adalah devi dan anis” “ini mah jelas banget liciknya” kataku “masa kelompok A pinter – pinter, klompok B pada b.o.d.o , and klompok C biasa- biasa .......... gak adil banget....... L ” sambungku kepada fipit (nicknamenya fitriyani). “Udah lah ..... pasrah ajja....” jawabnya.
     Pertanyaan pun dilontarkan kepada nur dan shanti terlebih dahulu dan mereka mendapat skor 400. Dan selanjutnya A Hamid melontarkan 5 pertanyaan kepada kelompokku dengan pertanyaan yang sangat suliiiiiiiiiiiiiiit sekali... “jelas banget ga adilnya masa kelompok kita semua pertanyaannya susaaaaaaah banget.....” aku kesal. & selanjutnya kelompok C, “SUBHANALLAH  itulah yang ku ucapkan kepada kelompok C.... devi yang dulu ku anggap biasa – biasa saja ternyata dia memiliki wawasan yang luas dan kelompoknya mendapat skor 475 sedangkan aku hanya 375 saja..
Babak kedua “ BABAK LEMPARAN SOAL” pertanyaan pertamapun  dilontarkan kepada kelompok C terlebih dahulu. Dan pertanyaan itupun sangat cepat mereka jawab. Selanjutnya kelompokku tepat sekali yang ku katakan tadi,,,, pertanyaan itu sangat susah “ berapakah jumlah nabi yang sebenarnya?” “ waduh.... itu susah banget gimana dong fit? Tau gak? Dari tadi kamu gak jawab pertanyaan ! masa aku terus yang jawab!” kataku “AA.......... itu mah belum diajarin atau aku emang gak bisa aku gak tau isinya...!!!!” kataku kepada a Hamid. “yang tadi juga belum diajarin!!” kata shanti yang nyerocos gak karuan sambil mainin handphone samsung barunya itu. “ da kamumah pertanyaannya nu babari sadayana(mudah semuanya).” Syah aku izin dulu yah mau ngaji di masjid yang lain.... AA aku izin dulu ya.... ASSALAMU’ALAIKUM....” kata fipit tak berapa lama datang Tri yang kesiangan dan diapun nyelonong masuk kekelompok A. “ a kenapa aku sendiri ngelawan 2orang sama 3 orang sekaligus???? Gak adil banget  :@” kataku kesal.... “Tri kamu sekelompok sama Aisyah aja ya???” kata A Hamid. “IYUWW!” dia menggeleng tanda tidak mau. “A , diamah gak mau sama aku , da aku mah KAMSEUPAY !” kataku bertambah kesal tinggal 4 pertanyaan lagi sementara skor ku hanya 625 kelompok A 825 dan kelompok C 775. A Hamid melontarkan pertanyaanya. Devi pun  menjawab dengn mudah 2 soal yang dilontarkan A Hamid apa yang aku kurang mengetahuinya. Dan ternyata benar pemenang pertama adalah kelompok A yang 3 orang kelompok B yang 2 orang ke dua dan aku ke tiga... akupn pulang dengan rasa kesal.
     Malamnya aku pun memikirkan itu & aku berfikir “ Devi aku salut banget sama kamu, meskipun kamu adalah orang yang dulu  kuanggap biasa-biasa tetapi sekarang ternyata kamu mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Ingatanmu sangat kuat. Devi maafkan aku yang telah menganggapmu seperti itu. Aku hanya memikirkn kejelekanmu tapi sebenarnya akupun tidak menjamin akan lebih baik darimu”, “ Aisyah , seenaknya saja kamu seperti itu terhadap orang lain, apakah kmu lebih baik dari dia?? Kamu harus melihat orng lain dari kebaikannya.... jangan sekali lagi kamu melihat orang lain dari keburukannya.... apakah kejelekanmu lebih sedikit daripada kebaikanmu??? Mungkin saja kejelekan mu lebih banyak dari dia!” sambungku. “ya Allah maafkan aku dari semua kesalahanku”. Akupun membaca surat Al-Falaq & membaca doa “ Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu wa abuu ulaka bini’matika wa abuu ulaka bidzanbii faghfirlii fainnahuu laa yaghfiru dzunuba illaa anta wa  a’uudzubika min syarri maa sona’tu.” Hampir saja air mataku mengalir. Dan aku terlelap di keheningan malam dan tak lupa membaca “BISMIKA ALLAHUMMA AHYAA WA BISMIKA AMUUT.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar